Duduk termenung didepan laptop nya.
Entah apa yang dia kerjakan.
Apakah sesuatu yang penting?
Atau sesuatu yang harus segera diselesaikannya.
Seorang wanita datang dengan membawakannya secangkir cairan hitam yang sering diminum lelaki itu.
Tapi hari ini beda dari sebelumnya.
Terdapat secarik pesan diatas cairan itu.
"Boleh kah kita berkenalan?" begitu isinya.
Dengan senyum lelaki itu menjawabnya.
Sudah lama tidak ada yang menemani lelaki itu menghabiskan cairan hitam tersebut.
Baru kali ini, wangi biji kopi terasa lebih harum dari sebelumnya.
Ah mungkin hanya khayalannya saja.
Entah apa yang membuat keduanya saling bersenda gurau.
Padahal mereka belum pernah berbicara sebelumnya.
Mungkin karna kami sama sama menyukai wanginya biji kopi.
Atau mungkin ini salah satu jalan dari sang maha kuasa.
Lelaki itu tidak pernah absen setelah perkenalannya kemarin.
Dan sang wanita terlihat bergairah setiap memberikan cangkir manis kepada sang lelaki.
Aku tak tahu apa yang tumbuh di dalam hati ini.
Jantung ku berdebar sangat cepat.
Bukan, ini bukan pengaruh dari kaffein yang aku minum.
Tapi pengaruh yang diciptakan oleh wanita ini.
Terima kasih atas secarik pesan yang kemarin kamu sisipkan untuk ku.
Terima kasih karna kau sudah memberikan aku rasa termanis dari kopi yang kau buat.
Terima kasih atas kesempatan yang Tuhan telah diberikan.
Dengan lengkung bibir kami berdua, kami ucapkan.